Panen Dini Nelayan di Lamsel, Imbas Cuaca Buruk

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Alami kerusakan imbas cuaca buruk Juarsih menyebut, kualitas rumput laut menurun. Rumput laut yang dipanen saat terkena gelombang kerap kotor oleh pasir, sampah plastik dan jenis kotoran lain.

Proses pengeringan dilakukan olehnya dengan tahap fermentasi untuk mengurangi kadar garam. Kualitas yang baik sebutnya akan diperoleh saat kondisi cuaca membaik.

“Sebagian rumput laut yang telah dipanen akan digunakan untuk bibit pada fase budi daya tahap berikutnya,” beber Juarsih.

Selain pembudi daya rumput laut, Amran Hadi salah satu nelayan budi daya kerang hijau ikut terdampak. Kerang hijau atau Perna viridis yang bisa dipanen saat usia 6 bulan sebutnya sebagian dipanen dini sebelum waktu panen.

Amran Hadi, pembudidaya kerang hijau di Pantai Desa Legundi, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan terpaksa melakukan panen dini imbas gelombang tinggi, Senin (2/11/2020) – Foto: Henk Widi

Sebagian kerang hijau yang dibudidayakan dengan media ban bekas sebagian tercabut. Pemanenan dini sebutnya berimbas kerugian.

“Normalnya dalam satu kali panen bisa mendapat hasil satu ton namun imbas gelombang tinggi hasil panen berkurang,” bebernya.

Imbas gelombang tinggi pada budi daya kerang hijau menurutnya berimbas tonggak dan ban sebagian terlepas. Selain kerugian hasil panen kerang hijau media tanam kayu dan ban sebagian terbawa gelombang tinggi.

Sembari melakukan proses panen ia menyebut memperbaiki media tanam untuk tahap budi daya selanjutnya. Harga per kilogram kerang hijau sebutnya mencapai Rp10.000 per kilogram.

Lihat juga...