Hujan Sebabkan Tebing di Lumajang, Longsor
LUMAJANG – Tebing di jalur Piket Nol yang berada di Desa Oro-oro Ombo, Kabupaten Lumajang mengalami tanah longsor hingga menutup akses jalan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur, Senin (2/11) subuh.
“Tepatnya di KM 42-43, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo terjadi bencana tanah longsor sepanjang 10 meter dengan tinggi 1,5 meter yang menutup akses jalan raya Lumajang-Malang, namun tidak ada korban jiwa,” kata Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, Senin.
Menurutnya hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang turun sejak Minggu (1/11) sore hingga Senin menyebabkan tanah menjadi labil dan mudah longsor.
“Tebing di areal perkebunan milik warga Dusun Kalilengkong, Desa Oro-oro Ombo mengalami longsor dengan panjang 10 meter tinggi 1,5 meter dan lebar 7 meter yang menutup akses jalan raya Lumajang-Malang,” tuturnya.
Saat itu, lanjut dia, arus lalu lintas di jalur Piket Nol masih sepi, sehingga warga sekitar membuka akses jalan tertutup longsor tersebut secara manual dengan menggunakan cangkul, skop, parang dan shinsaw untuk memotong batang pohon, agar kendaraan bisa melalui akses jalan tersebut secara bergantian.
“Pada pukul 04.30 WIB, warga melaporkan kejadian itu kepada kepala desa, babinsa, dan BPBD Lumajang, sehingga petugas langsung menuju lokasi untuk membersihkan material longsor,” katanya.
Wawan mengatakan satu unit alat berat berupa loader milik BPBD Kabupaten Lumajang dikerahkan menuju lokasi longsor dan dibantu menggunakan Backhoe PT Gorga Marga Mandiri yang kebetulan dioperasikan untuk pekerjaan jalan nasional III di Piket Nol membantu penanganan longsor.