Kerajinan Berbahan Bambu dan Rotan Masih Diburu Masyarakat di Lamsel
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Puluhan sangkar ayam, burung, serok sampah, sapu, keranjang dan kerajinan berasal dari bambu dan rotan terpajang di toko milik Ngadirin. Warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan itu juga membuat berbagai peralatan rumah tangga fungsional seperti tudung saji rotan, piring dari lidi kelapa dan bambu.
Keranjang atau rombong bambu salah satunya kerap dibeli oleh pemilik usaha pengepul buah. Keranjang seharga Rp150.000 yang diberi penopang kayu tersebut dipasang pada jok motor untuk pengangkut buah.
“Kerajinan terbuat dari rotan dan bambu masih banyak diminati masyarakat karena peralatan tersebut mudah diperoleh dengan harga murah, namun bisa memberi keuntungan berlipat bagi pembelinya, terutama penangkar ayam, burung kicau,” terang Ngadirin saat ditemui Cendana News di tokonya, Selasa (17/11/2020).
Dalam satu bulan ia bisa menjual ratusan kurungan ayam dengan harga Rp130.000 per buah. Alat kurungan bambu bisa digunakan hingga jangka dua tahun lebih dengan syarat tidak terkena hujan.
“Semua alat kerajinan bambu yang dijual bisa awet tergantung penggunaan, apalagi tren penghobi burung kicau dan unggas meningkat,” beber Ngadirin.
Modifikasi kerajinan bambu dan rotan menurut Ngadirin sebagian tidak hanya menampilkan fungsi namun juga estetika. Pada alat tudung saji makanan terbuat dari rotan dan bambu warna menarik jadi pilihan pelanggan.
Minat akan alat terbuat dari bambu diakui juga oleh Sumino, pemilik toko yang menjual kerajinan bambu dan rotan. Memenuhi permintaan warga yang menginginkan kepraktisan tanpa membuat jenis sapu lidi bergagang bambu, keranjang, kurungan, sangkar burung paling banyak diminati. Harga jual terjangkau mulai Rp20.000 untuk sapu hingga termahal Rp150.000 pada jenis keranjang.