Kementan Adakan Bimtek Petani ‘Food Estate’ di Kalteng

Ilustrasi -Dok: CDN

JAKARTA – Kementerian Pertanian melalui Ditjen Hortikultura, menyelenggarakan bimbingan teknis budi daya buah dan sayur kepada para petani yang akan menggarap proyek food estate di Kalimantan Tengah, guna meningkatkan kapasitas SDM.

Bimbingan teknis ini merupakan bentuk dukungan yang diberikan pemerintah pusat, selain pemberian benih buah dan sayuran unggul, sarana produksi dan pengolahan lahan.

Kegiatan tersebut menghadirkan pakar budi daya tanaman buah dan sayur sebagai narasumber, yaitu Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), BPTP Sulawesi Tenggara dan BPTP Kalimantan Tengah.

Kasubdit Tanaman Jeruk Perdu dan Pohon, Siti Bibah Indrajati, menyatakan, bahwa 2020 merupakan permulaan awal program food estate. Pengembangan kawasan buah dan sayuran di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau akan terus dikawal secara berkelanjutan, baik melalui program intensifikasi maupun ekstensifikasi.

“Akan ada seleksi bagi kelompok tani yang berhasil melaksanakan program ini. Pada 2021, akan difasilitasi dengan kegiatan pemeliharaan,” kata Siti melalui keterangan diterima di Jakarta, Minggu (15/11/2020).

Kepala Bidang Hortikultura Kabupaten Kapuas, Susan Saragih, menyatakan bimtek ini merupakan kesempatan bagi petani untuk menambah pengetahuan mengenai budi daya buah dan sayuran yang tepat untuk lahan gambut dan rawa yang merupakan jenis tanah di Kalimantan.

“Petani dapat menggali informasi dari para narasumber yang kompeten, mengenai permasalahan yang dialami petani di lapangan,” kata Susan.

Salah satu ahli jeruk dari Balitjestro, Sutopo, mengungkapkan bahwa masalah dalam pengembangan hortikultura di lahan rawa adalah lapisan pirit, pH tanah yang asam dan kualitas air. Sutopo menilai diperlukan pengolahan tata olah lahan dan air yang benar, agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman mampu menghasilkan produksi yang optimal.

Lihat juga...