Jambu Bol Warna dan Kesegarannya Menggugah Selera

Editor: Mahadeva

LAMPUNG – Di Agustus hingga November, menjadi masa panen buah di Lampung. Salah satu yang menjadi kesukaan warga adalah, jambu bol atau kerap disebut dengan nama jambu darsana. Buah tersebut banyak dipanen dari lahan perkebunan warga.

Jambu bol yang memiliki nama ilmiah Syzygium mallaccense, saat matang memiliki rasa manis sedikit kecut. Sahirul Hadi, pemilik puluhan tanaman jambu bol menyebut, buah tersebut sering dikira sebagai jambu jamaica.

Meski sedikit mirip, ia memastikan jambu bol yang ditanam merupakan tanaman dari perbanyakan biji. Dikenal sebagai jambu lokal, buah jambu bol memiliki bentuk oval atau lonjong. Saat masih mentah berwarna hijau dan akan berubah warna menjadi merah hati, dan bahkan mendekati hitam saat memasuki masak.

Warna dan kesegaran buah jambu bol disebutnya cukup diminati. Satu pohon, yang mampu mencapai ketinggian belasan meter, dapat dipanen setelah berusia enam tahun. Ciri khas dari jambu bol, memiliki bunga berwarna merah. Akan berganti menjadi bakal buah, yang bisa dipanen saat usia tiga bulan. “Masa berbunga mulai Juni, lalu sebagian sudah bisa dipanen Oktober. Namun juga bisa dipanen mulai November, terutama untuk bagian pucuk karena perkembangan buah dari bagian bawah. Sebelum matang, harus dibuat pagar, waring agar tidak dimangsa kelelawar,” terang Sahirul Hadi, kepada Cendana News, Sabtu (14/11/2020)

Warga pesisir timur Desa Legundi, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan itu menyebut, jambu bol bisa dikonsumsi segar. Namun, juga dapat diolah seperti sebagai campuran pembuatan rujak buah, salad, hingga es buah. Semakin matang, buah jambu bol akan memiliki tingkat rasa manis yang semakin terasa. Bagian daging buah berwarna putih kontras dengan kulitnya yang berwarna merah.

Lihat juga...