Dua Hal yang tidak Bisa Dilupakan Wartawan ini Tentang Presiden Soeharto
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
PURWOKERTO — Di kalangan wartawan-wartawan senior Kota Purwokerto, Presiden ke-2 RI, Jenderal Besar HM Soeharto meninggalkan kesan tersendiri. Yang khas adalah senyum dan lambaian tangan yang tak pernah lepas dari setiap penampilannya.
Indah Tri Marhaeningsih, wartawan senior RRI Purwokerto misalnya, ia beberapa kali bertemu dalam rangka liputan. Meskipun maksimal hanya bisa masuk ke ring tiga kala itu, Indah mengaku sangat senang mempunyai kesempatan bisa bertemu dan melihat langsung sosok Bapak Pembangunan tersebut.
“Kalau Pak Harto berkunjung ke Banyumas, Cilacap dan sekitarnya, saya biasanya ikut liputan beliau, karena RRI pasti siaran langsung jika ada kedatangan RI 1,” tuturnya, Selasa (24/11/2020).
Indah mengawali karir sebagai wartawan tahun 1993 di RRI Purwokerto. Sehingga selama lima tahun pertama bertugas menjadi wartawan, ia berkesempatan beberapa kali liputan kegiatan Presiden HM Soeharto. Baik di daerah maupun di Jakarta.
“Yang sangat khas dari Pak Harto itu senyum dan lambaian tangannya, masyarakat yang selalu menyemut menyambut kedatangannya, hanya ingin melihat senyum dan lambaian tangannya saja, itu sudah cukup bagi mereka. Sampai sekarang, kekhasan Pak Harto masih banyak dimunculkan orang, antara lain dengan membuat gambar beliau tersenyum dan melampaikan tangan, kemudian disertai tulisan, ‘Piye Kabare?’ atau ‘Enak Jamanku to’ ,” katanya.
Wilayah kerja RRI Purwokerto mencakup beberapa kabupaten, mulai dari Banyumas, Cilacap, Tegal, Brebes, Purbalingga, Banjarnegara hingga Kabupaten Kebumen. Indah pernah tiga kali liputan kegiatan Pak Harto di daerah, yaitu di Banyumas saat peresmian bendungan, kemudian di Cilacap dua kali, saat peresmian pabrik tepung dan peresmian Tempat Pelelangan Ikan (TPI).