Didukung Anggaran APBN, Capaian Kinerja Pendidikan Belum Memuaskan
Editor: Makmun Hidayat
“Jadi meningkatnya kesejahteraan guru melalui pemberian insentif Tunjangan Profesi Guru (TPG) belum sepenuhnya disertai dengan peningkatan profesionalisme dan etos kerja para guru. Hanya 4 persen guru yang mendapat skor 70 atau lebih tinggi,” kata Menkeu.
Atas berbagai potret itu, pemerintah telah mengagendakan program Reformasi Pendidikan pada tahun anggaran 2021, di mana arah kebijakannya akan difokuskan untuk mendukung; Peningkatan kualitas Pendidikan; Penguatan penyelenggaraan PAUD; Peningkatan efektivitas penyaluran bantuan pendidikan, antara lain BOS, PIP (termasuk PIP Kuliah), dan beasiswa LPDP; Peningkatan kompetensi dan distribusi guru berkualitas; Percepatan peningkatan kualitas sarpras pendidikan terutama untuk daerah tertinggal; dan Penguatan program vokasi dan Kartu Prakerja.
“Kita harus optimis dan berusaha, karena sumber daya manusia merupakan modal utama dalam membangun suatu bangsa. Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah dan teknologi yang semakin canggih, tidak akan mempunyai kontribusi yang bernilai tambah tanpa didukung oleh adanya sumber daya manusia yang berkualitas,” papar Menkeu.
Sementara itu, Dirjen Anggaran Kemenkeu, Askolani mencatat, bahwa anggaran Pendidikan melalui belanja Pemerintah Pusat tahun 2021 telah dialokasikan sebesar Rp199.4 triliun. Anggaran itu akan juga diarahkan untuk melanjutkan pelaksanaan kebijakan KIP dan BOS yang ditujukan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dan meringankan bagi siswa yang lain, agar mereka memperoleh layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan wajib belajar 12 tahun.