Dampak Positif Hujan bagi Area Perkebunan, Hindari Kekeringan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Meski produksi getah meningkat, Sobri menyebut saat hujan ia harus memasang pelindung mangkuk. Pelindung mangkuk digunakan agar air tidak masuk dan tercampur dalam getah. Sebagai cara mempercepat pembekuan getah karet ia memakai cairan cuka. Cairan cuka diberikan saat hujan meminimalisir getah karet terbawa air hujan menghindari kerugian.

“Dampak musim hujan sangat positif untuk produksi getah karet namun juga perlu perawatan khusus agar getah tidak terbuang oleh air hujan,” bebernya.

Harga getah karet sebut Sobri pada kondisi normal bisa mencapai Rp15.000 per kilogram. Namun saat ini pada level petani harga lateks hanya mencapai Rp10.000 per kilogram. Menjual rata-rata 500 kilogram ia masih bisa mendapat hasil Rp5 juta. Karet sebutnya bisa dipanen setiap hari dan bisa terkumpul 500 kg dalam jangka sebulan.

Pekebun lain penanam kelapa sawit bernama Nurdin menyebut, hujan berdampak positif baginya. Sempat mengalami kekeringan imbas kemarau, lahan yang telah ditaburi pupuk kandang memberi kesuburan bagi tanaman kelapa sawit. Masa berbuah yang telah berlangsung sejak awal Oktober, sebagian tandan segar buah sawit mulai dipanen.

Nurdin (kiri) salah satu petani di Desa Kelaten, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan memanen kelapa sawit dengan produksi yang meningkat, Rabu (11/11/2020) – Foto: Henk Widi

“Tanaman kelapa sawit bisa dipanen dengan kualitas buah lebih berisi dan meningkatkan bobot,” bebernya.

Tanaman kelapa sawit yang mengalami guyuran hujan sebutnya, lebih produktif. Menanam sekitar 500 tanaman kelapa sawit pada lahan seluas dua hektare ia bisa menghasilkan 2 ton tandan segar buah sawit.

Lihat juga...