Tingkatkan Produktivitas, Kementan Akan Perluas Areal Tanaman Sagu
Apalagi, luas areal sagu di Provonsi Papua Barat mencapai 510.000 dan baru digarap sebagai dusun dan kebab sagu seluas 20.000 hektare atau sekitar 3,9 persen.
“Ini harus menjadi momentum gerakan awal untuk merangkai kerja sama yang erat antara berbagai stakeholder, supaya pengelola sagu mulai dari hulu hingga ke hilir memiliki dampak pada kesejahteraan masyarakat,” kata Dominggus.
Seperti diketahui, pemerintah berupaya dalam mengembangkan sagu sebagai pangan utama selain beras, salah satunya dilakukan melalui prioritas pengembangan industri sagu berbasis perkebunan sesuai amanat Perpres No. 18 tahun 2020 tentang RPJM nasional tahun 2020-2024.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdalifah Macmud mengatakan bahwa sagu merupakan kompditas penting sebagai asupan makanan sehat pengganti beras.
Ia menyebutkan bahwa kontribusi ekspor sagu di tahun 2019 mencapai 108,89 miliar dari total volume ekspor sebanyak 26,6 ribu ton dengan negara tujuan India, Malaysia, Jepang, Thailand, dan Vietnam.
“Kondisi ini membuktikan bahwa produk sagu Indonesia sangat diminati pasar global. Terlebih sagu memiliki potensi yang sangat penting dan bukan hanya menjaga ketahanan pangan saja tetapi untuk menghasilkan devisa negara dan kesejahteraan rakyat,” kata dia. (Ant)