Tingkatkan Produktivitas, Kementan Akan Perluas Areal Tanaman Sagu

JAKARTA — Kementerian Pertanian menyatakan sedang menyiapkan sejumlah kebijakan, salah satunya perluasan areal tanaman sagu untuk meningkatkan produktivitas (provitas) tanaman tersebut yang masih rendah.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Momon Rusmono mengatakan bahwa sagu bisa menjadi alternatif pangan sehat dan bergula rendah yang bisa dikonsumsi masyarakat Indonesia.

“Dari 5,5 juta hektare, baru 314.000 hektare saja yang digunakan, itu pun dengan provitas 3,57 ton per hektare, yang sebenarnya bisa ditingkatkan lagi menjadi 10 ton,” kata Momon dalam acara Pekan Sagu Nasional yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (20/10/2020).

Saat ini Indonesia memiliki luas lahan sagu sekitar 5,5 juta hektare. Namun di tahun 2019, lahan sagu yang dimanfaatkan baru sekitar 314.000 hektare atau 5,79 persen dengan proporsi olahan 96 persen oleh perkebunan rakyat dan 14,4 persen dikelola oleh perkebunan swasta.

Menurut Momon, provitas yang rendah disebabkan lebih pada metode pengolahan yang masih tradisional. Untuk itu, Kementan sedang menyiapkan beberapa kebijakan agar sagu dapat optimal menjadi bahan pangan pokok alternatif pengganti beras.

“Kebijakan itu berupa perluasan area tanaman sagu serta upaya peningkatan produktivitas dan peningkatan kualitas dari sagu itu sendiri,” katanya.

Selain perluasan areal tanam, Badan Litbang Kementan juga berupaya meningkatkan provitas dan kualitas tanaman sagu melalui fasilitasi sarana prasarana sagu. Selain itu, diversifikasi produk sagu juga dilakukan agar tidak hanya menghasilkan papeda.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan optimistis bahwa Provinsi Papua Barat mampu mengembangkan sagu dengan pesat.

Lihat juga...