Dunia terancam krisis pangan, Kementan terapkan tiga strategi utama

Admin

JAKARTA, Cendana News – Dunia saat ini sedang menghadapi ancaman krisis pangan dan global yang makin nyata.

Ancaman dunia tidak hanya krisis pangan, namun juga pandemi Covid-19 yang belum tuntas, hingga perubahan iklim dan dinamika geopolitik perang Rusia-Ukraina.

Untuk menghadapi krisis pangan dan global itu, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyusun sejumlah strategi.

Bekerja sama dengan semua jajaran, ada tiga startegi utama yang diterapkan oleh Kementan.

Pertama, meningkatkan kapasitas produksi untuk komoditas pengendali inflasi, seperti cabai dan bawang.

Lalu, menekan impor pangan dengan meningkatkan kapasitas produksi kedelai, gula tebu, dan daging sapi.

Strategi kedua, mengembangkan komoditas-komoditas yang bisa menjadi subtitusi impor, seperti ubi kayu, sorgum dan sagu.

Sementara untuk subtitusi gula tebu akan fokus dengan mengembangkan gula nontebu, seperti stevia, aren, dan lontar.

Strategi ketiga, melakukan peningkatan ekspor dengan prioritas pada sarang burung walet, porang, ayam, dan telur.

Mentan Syahrul Yasin Limpo berharap, berbagai upaya itu akan bisa menjadikan pertanian makin tangguh, dan membuat masyarakat Indonesia terhindar dari krisis pangan.

Mentan mengatakan, bahwa tantangan di bidang pertanian akan makin berat.

Dia mengatakan, bahwa pada tahun 2023 nanti menurut IMF apa yang akan dihadapi bukan sesuatu yang biasa-biasa saja.

Lihat juga...