Keseruan Wisata Petik di Agrowisata Purwosari Semarang

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Sementara, Kepala UPTD Kebun Dinas Pertanian Kota Semarang, Juli Kurniawan, sebagai pengelola Agrowisata Purwosari Semarang, pihaknya ingin menawarkan alternatif pilihan kepada masyarakat, berupa wisata petik buah dan sayur.

“Kalau di Malang, kita mengenal wisata petik apel, harapannya di Kota Semarang, juga muncul wisata petik buah dan sayur di sejumlah agrowisata yang dikelola Pemkot Semarang, dibawah naungan Dinas Pertanian. Kalau jenis buah atau sayur, menyesuaikan dengan musim,” paparnya.

Untuk buah, saat ini baru musim jambu kristal, sementara pada November- Desember 2020, berupa buah kelengkeng. Sementara, pada Januari 2021, berupa panen durian.

Dipaparkan, untuk di Agrowisata Purwosari dengan luas 5,5 hektar, ada aneka jenis tanaman buah yang ditanam, mulai dari markisa, kelengkeng, durian, jambu kristal, jeruk, jambu citra, jambu jamaika hingga sirsak.

“Sementara untuk sayur juga bermacam-macam, seperti kangkung, selada merah, selada putih, sawi sendok. Semuanya ditanam dengan model hidroponik, di greenhouse yang ada di Agrowisata Purwosari,” terangnya.

Masyarakat yang ingin berwisata juga bisa langsung datang berkunjung. Pihaknya tidak menerapkan tiket masuk, hanya akan menghitung harga dari berat buah yang dipetik atau jumlah sayur.

“Paket petik sendiri jambu kristal Rp20 ribu per kilogram, sementara panen sayur Rp10 ribu untuk dua ikat sayuran yang dipanen,” tambahnya.

Tidak hanya wisata petik buah, apabila ada pengunjung menghendaki pelatihan tanam-menanam, pihaknya juga membuka pelatihan di Agrowisata Purwosari. Mereka hanya dikenai biaya, untuk mengganti bahan-bahan yang digunakan untuk pelatihan.

Lihat juga...