Kebun Melon di Lamsel Alternatif untuk Rekreasi Agro

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Maraknya potensi agro wisata di wilayah Lampung dimanfaatkan bagi sebagian orang untuk sumber penghasilan. Sejumlah objek wisata berkonsep agro di antaranya kebun hortipark Pesawaran, kebun buah jeruk di Desa Tanjungsari, Kecamatan Palas.

Novitasari, pemilik kebun melon di Desa Pasuruan menyebut kebun buah tersebut kerap dikunjungi warga. Ia tidak melarang warga terutama generasi muda yang ingin menikmati suasana kebun melon. Lokasi yang berada di pusat desa tersebut memiliki tanaman melon sebanyak 12.000 batang yang sebagian sudah dipanen. Sebagian memasuki berbunga dan sebagian baru ditanam.

Penanaman secara bertahap membuat melon selalu tersedia di kebun yang berada di tanah bengkok desa tersebut. Novitasari mengaku kerap mendapat usulan dari generasi muda kekinian untuk menjadikan kebun tersebut sebagai objek wisata. Namun dengan sejumlah pertimbangan didukung Atin sang ayah, ia tidak menjadikan kebun buah tersebut untuk agro wisata.

“Konsep pemanfaatan kebun buah untuk wisata memang pernah terpikir, namun karena niat budidaya untuk kebutuhan buah segar. Yang ingin berfoto di antara kebun melon dipersilakan, gratis,” terang Novitasari saat ditemui Cendana News di Pasuruan, Minggu (4/10/2020.

Novitasari menyebut bagi sebagian orang rekreasi di kebun menjadi pilihan. Terlebih bagi warga yang jarang melihat proses budidaya melon bisa melihat dari dekat proses perawatan hingga berbuah. Bagi sejumlah warga yang ingin sekadar melihat dari dekat kebun buah melon, akses jalan menyusuri saluran irigasi jadi pilihan. Hanya saja tidak diperkenankan memetik buah.

Aktivitas memetik buah sebutnya hanya dilakukan oleh pekerja saat waktu panen tiba. Pada sejumlah lokasi kebun buah untuk agrowisata buah kerap dijual setelah proses penimbangan. Namun Novitasari mengaku sistem tersebut tidak bisa diterapkan. Ia mendapat kuota permintaan buah melon jenis alina rata-rata dua ton setiap panen.

Lihat juga...