Dari Anak Kandang, Heri Kini Miliki Usaha Beromset 10 Juta per Hari
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
“Karena lama menjadi anak kandang, saya jadi memiliki bekal ilmu dan pengetahuan mengenai dunia peternakan ayam. Karena itu selepas pensiun, tanpa pikir panjang saya memilih usaha budidaya ayam petelur ini untuk mengisi kegiatan. Selain pasarnya jelas, keuntungannya juga cukup lumayan,” ungkapnya.
Memiliki 10 ribu ekor ayam, Heri menyebut menjadi peternak ayam petelur memiliki keuntungan ganda. Selain telurnya bisa dijual, ayam yang telah masuk masa afkir juga bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan daging ayam. Bahkan korotan yang dihasilkan setiap harinya juga bisa dijual sebagai pupuk kandang untuk memenuhi kebutuhan petani sayuran.
“Kotoran biasanya langsung diambil oleh para petani sayur untuk dibawa ke sejumlah daerah seperti Magelang, Temanggung hingga Boyolali. Satu karungnya laku dijual Rp8ribu. Jadi bisa untuk tambahan menutup biaya produksi,” katanya.
Di tengah masa pandemi seperti saat ini, Heri mengaku tidak ada kendala berarti dalam menjalankan usaha peternakan ayam petelur miliknya. Ia bahkan justru kerap mendapatkan pesanan telur ayam dari kelompok masyarakat, untuk digunakan sebagai bahan baku penyaluran bantuan pada warga yang membutuhkan dan terdampak Covid-19.
“Kunci dalam memelihara ayam petelur adalah menjaga kebersihan kandang. Karena hal itu akan sangat mempengaruhi kesehatan dan tingkat stres ayam yang dapat berpengaruh pada tingkat produktivitas telur yang dihasilkan,” pungkasnya.