Dampak Corona, Murid TK di Sikka Kesulitan Belajar

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

TK San Carlos paparnya, memiliki 47 murid dengan tiga kelas yakni kelas A 1 kelas dan kelas B sebanyak 2 kelas dengan jumlah guru sebanyak 4 orang dan seorang kepala sekolah.

“Kami ada 4 guru dimana 3 guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan seorang lainnya tenaga honor. Kondisi Covid-19 membuat pembelajaran juga tidak berjalan sama sekali karena murid TK dan PAUD harus pembelajaran tatap muka di kelas, beda dengan jenjang Sekolah Dasar (SD),” ujarnya.

Kepala Sekolah TK Primantari Desa Langir, Kecamatan Kangae, Ursula Aries Udariyani menyebutkan pihaknya pun terpaksa meliburkan anak murid selama Covid-19 berdasarkan surat dari Dinas Pendidikan,Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Sikka,

Yani sapaannya mengaku para murid mengalami kesulitan dan kembali mengalami penurunan dalam pengembangan kepribadian mereka, karena tidak bersekolah dan terpengaruh oleh lingkungan.

“Sekolah kami satu-satunya TK di Kabupaten Sikka yang mengembangkan pendidikan berbasis karakter,” ujarnya.

Yani mengaku terpaksa meliburkan para guru karena praktis tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah dan hanya memantau perkembangan anak didik melalui komunikasi dengan orang tua wali murid.

“Orang tua juga kesulitan menerapkan secara penuh pola pembelajaran karakter yang kami praktekan di sekolah.Praktis selama di rumah anak-anak tidak mendapatkan pelajaran sema sekali dan kunjungan dari para guru juga ditiadakan setelah Sikka kembali masuk zona merah penyebaran Covid-19,” jelasnya.

Lihat juga...