Dampak Corona, Murid TK di Sikka Kesulitan Belajar

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

MAUMERE — Hampir semua sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang ada di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meliburkan aktifitas belajar mengingat status daerah yang kembali masuk zona merah setelah adanya 23 Prabinsa Kodim 1603/Sikka positif Covid-19.

Guru TK San carlos Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT, Vendelina saat ditemui di sekolahnya, Kamis (1/10/2020). Foto : Ebed de Rosary

Akibatnya, sejak tanggal 22 September 2020 pembelajaran tatap muka di sekolah dengan jam belajar terbatas pun ditiadakan dan para murid kembali diliburkan setelah sebelumnya selama 2 bulan beraktifitas di sekolah.

“Para murid kesulitan belajar karena orang tua mengaku kesulitan membimbing anak mereka yang tidak bersedia diajari oleh mereka,” kata Vendelina, Guru Kelas B1TK San Carlos Desa Habi, Kecamatan Kangae,Kabupaten Sikka, NTT, Kamis (1/10/2020).

Vendelina katakan, tugas sekolah yang diberikan para guru juga tidak dikerjakan sebab anak murid maunya berada di sekolah bersama teman-teman mereka.

Ia sebutkan, untuk mengakalinya pihak sekolah membagi 7 zona atau titik sesuai tempat tinggal para murid sehingga guru-guru pun melakukan kunjungan ke rumah para murid.

“Kunjungan rumah pun tidak berjalan lagi karena angka kasus positif Covid-19 meningkat sehingga pembelajaran tatap muka terbatas di rumah pun ditiadakan juga,” sebutnya.

Praktis TK San Carlos Habi kata Vendelina hanya tatap muka terbatas hampir dua bulan saja dan diliburkan kembali. Dia katakan para murid TK pola pembelajarannya berbeda dan harus melalui tatap muka.

Lihat juga...