Warga Padang Ini Jatuh Bangun Rintis Usaha Konveksi hingga Beraset Miliaran
Editor: Koko Triarko
“Saya rasa tak hanya saya yang mengalami hal seperti itu, pelaku usaha lainnya juga demikian. Namun saya terus sabar dan tak mau menyerah,” katanya.
Merasa tak ada kemajuan, akhir 1997 ia pun pindah ke Jalan Veteran. Aura usaha pun mulai bersinar di tempat yang baru. Bahkan, satu per satu pelanggan pun didapat.
Kendati begitu, keuntungan yang didapat hanya cukup untuk biaya kebutuhan sehari-hari, dan belum bisa digunakan untuk menambah modal usaha.
Tak sampai satu tahun lamanya di tempat yang baru, tawaran dari sebuah distributor tas di Pasar Raya Padang pun datang, dan mereka siap mendukung semua kebutuhan bahan baku untuk membuat tas, asalkan semua tas yang diproduksi harus dijual kepada distributor tersebut.
Tawaran tersebut dengan senang hati langsung diterima Anasrizal. Tapi, dia hanya bisa memperoleh keuntungan yang kecil, karena semua kebutuhan seperti bahan baku untuk tas itu harganya naik 5 persen untuk 1 bulan.
“Meski begitu, saya gak pikir panjang menerima tawaran tersebut. Namanya merintis harus seperti itu,” bebernya.
Soal kualitas dari produknya itu, salah seorang pelanggan, Benny, mengakui cukup sering memesan tas ke Anasrizal karena pihak kantornya dulu cukup sering menggelar seminar dan tas hasil jahitan Anasrizal dijadikan sebagai buah tangan bagi peserta.
“Jahitan dan kualitasnya bagus, makanya kantor saya sering pesan ke pak Anasrizal. Bahkan, sudah menjadi pelanggan setia beliau,” ungkapnya.