Penerima Stimulus Ekonomi di Lamsel Kembangkan Sarana Budidaya
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Lilik Totowisojo sumringah saat mengetahui dirinya terdata sebagai penerima stimulus ekonomi. Pemilik usaha pembenihan lele Mina Abadi tersebut mengaku beranjak dari nol memulai usaha. Semula memiliki tiga kolam terpal, satu kolam tanah dan tiga kolam semen ia terus memperluas sarana produksi.
Paket stimulus ekonomi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berbentuk permodalan. Bantuan permodalan tersebut diterima karena ia menjadi salah satu pemilik usaha sektor perikanan sejak 2017 silam. Bermodalkan uang di bawah Rp5juta ia mengembangkan pembenihan lele varietas Sangkuriang, Masamo, Phyton. Kini ia fokus pada lele mutiara.
Bantuan sarana dalam wujud bantuan langsung tunai (BLT) sebutnya sangat membantu. Selama tiga bulan sejak Juli silam ia menerima uang sebesar Rp600 ribu. Uang yang disalurkan oleh KKP melalui rekening selanjutnya digunakan untuk pengembangan sarana pembenihan. Total sebanyak 13 kolam permanen dibuatnya, 4 diantaranya baru dibangun.
“Sebelumnya hanya kolam tanah dan terpal,usaha terus berkembang karen permintaan benih ikan lele tinggi selama pandemi, usaha yang sudah terdata di KKP membuat saya mendapat stimulus ekonomi untuk tetap bertahan,” terang Lilik Totowisojo saat ditemui Cendana News di kolamnya, Sabtu (26/9/2020).
Warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan itu mengaku selama ini swadaya membangun usaha. Berkat bimbingan penyuluh perikanan ia mulai mengembangkan varietas lele mutiara atau akronim dari mutu tinggi tiada tara. Terdata di database KKP sebagai pemilik usaha yang tergabung dalam Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) ia memanfaatkan peluang lancarnya pasokan air.