Pasokan Air Terbatas, Sungai jadi Tumpuan Irigasi Petani Lamsel
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Memanfaatkan sungai untuk budidaya padi dilakukan sebagai selingan untuk budidaya udang vaname. Budidaya padi dilakukan di luar tanggul sementara tambak udang vaname dilakukan di dalam tanggul.
Sumino, petani padi lainnya di desa tersebut mengaku memanfaatkan sungai Way Sekampung saat kemarau. Kala penghujan ia bahkan memilih menggunakan lahan sawah miliknya untuk budidaya udang vaname. Sistem irigasi memanfaatkan pasang surut air sungai. Ketika sungai surut ia bisa memanfaatkan air tawar untuk lahan sawah.
“Proses budidaya padi di lokasi pasang surut memanfaatkan air sungai agar tetap bisa menanam padi,” cetusnya.
Sumino menyebut pemanfaatan air sungai untuk pertanian dilakukan dengan sistem sedot. Selain bersumber dari sungai Way Sekampung ia menyebut sungai Way Pisang jadi sumber pengairan untuk petani kala musim kemarau. Petani di bantaran sungai Way Sekampung dan Way Pisang memilih menanam komoditas hortikultura jenis sayuran, buah-buahan.

Penanaman padi saat musim kemarau diakui Sumino memiliki potensi lebih berhasil. Sebab saat penghujan dengan debit air sungai meningkat petani di wilayah tersebut rentan terkena banjir.
Kualitas gabah kering panen yang dihasilkan saat penghujan kerap lebih menurun. Sebaliknya saat kemarau kualitas gabah lebih bagus dengan kadar air lebih sedikit.
“Masa kemarau yang diprediksi hingga akhir tahun dimanfaatkan petani untuk menanam padi dengan teknik mekanis memakai mesin untuk pompanisasi,” beber Sumino.