Kadin: Permintaan dan Supply Harus Dijaga untuk Pulihkan Ekonomi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan komitmennya untuk mendukung agenda pemerintah untuk melakukan akselarasi pertumbuhan ekonomi nasional yang diharapkan membaik di 2021. Kadin menilai, hal ini dapat terjadi apabila Indonesia mampu membenahi secara fundamental, melakukan transformasi besar dan menjalankan strategi besar di bidang ekonomi.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani menyebutkan, untuk mewujudkan itu, diperlukan upaya-upaya maksimal dalam menyelesaikan tantangan yang dihadapi, terutama menjaga demand (permintaan) aggregate dan supply aggregate secara bersamaan. Dia menyebut, tiga faktor demand aggregate yang utama adalah konsumsi, investasi dan ekspor.
“Kalau sektor-sektor ini bisa diatasi, maka akan bisa memberikan kontribusi besar pada perbaikan ekosistem yang jauh lebih baik dalam peta geoekonomi kita, yang pada gilirannya akan berdampak positif bagi perkembangan ekonomi nasional,” ujar Rosan dalam Pembukaan Rakornas Kadin Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Hubungan Internasional yang dihelat secara virtual, Kamis (10/9/2020).
Rosan memaparkan, persoalan konsumsi berarti terkait dengan daya beli masyarakat menjadi faktor kunci, dan inflasi yang stabil sangat diperlukan untuk mendorong konsumsi nasional. Investasi juga menjadi faktor penting dalam masa-masa pemulihan ekonomi yang diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan, tapi syaratnya harus diintermediasi dengan suku bunga rendah.
“Terkait ekspor, tidak bisa dikontrol oleh kita begitu pula investasi. Permintaan ekspor barang dan jasa sangat tergantung pada kondisi perekonomian semua negara mitra dagang,” kata dia.