Dua Pondok Pesantren di Kebumen Terapkan Mikro Lockdown
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
KEBUMEN — Pasca 52 santri dinyatakan terpapar Covid-19, dua pondok pesantren di Kebumen, Jawah Tengah diterapkan mikro lockdown. Semua kegiatan diminta untuk dihentikan selama 14 hari ke depan dan seluruh penghuni wajib mengikuti swab test.
Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz selaku ketua gugus tugas penanggulangan Covid-19 meminta agar penanganan kasus Covid-19 di kalangan pondok pesantren dilakukan dengan fokus. Selama pemberlakuan lockdown, seluruh penghuni dilarang untuk keluar dan sebaliknya, orang dari luar juga dilarang masuk.
Untuk memenuhi kebutuhan logistik penghuni pondok, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen akan membuka dapur umum selama 14 hari.
“Mulai besok, dua pondok pesantren diberlakukan lockdown, kita tempatkan petugas di sana dan untuk kebutuhan logistik, akan dibuka dapur umum oleh BPBD, karena jumlah penghuni pondok cukup banyak. Swab test juga akan dilakukan terhadap seluruh penghuni pondok,” katanya, Selasa (22/9/2020).
Yazid menegaskan, penanganan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren juga harus terkolaborasikan antara tim gugus tugas dengan pengelola pondok serta para kyai. Tim gugus tugas juga diminta untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar pondok, supaya menghentikan sementara aktivitasnya berkunjung ke pondok. Termasuk petugas pengantar makanan, juga dihentikan sementara waktu.
Sementara itu, Humas Koordinator Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kebumen, Cokro Aminoto mengatakan, setelah kemarin kasus positif bertambah 58 orang dan didominasi dari kalangan santri, hari ini penambahan kasus positif juga masih cukup banyak, yaitu ada 11 orang.