Pascabanjir Bandang, Warga Sukabumi Diimbau Tetap Waspada
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
BANDUNG — Banjir bandang yang terjadi pukul 17:00 WIB di tiga kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) pada Senin, 21 September 2020 merendam ratusan rumah warga dan menyebabkan dua orang meninggal dunia.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan duka cita dan mengimbau warga untuk terus waspada. Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar pun telah ditugaskan untuk meninjau lokasi.
“Saya turut prihatin dan mengimbau masyarakat untuk selalu waspada jelang awal musim hujan 2020/2021 yang diperkirakan terjadi secara bertahap mulai Oktober mendatang,” ucap Kang Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (22/9/20).
Ia pun meminta para kepala daerah agar mengingatkan warganya untuk selalu waspada terhadap lingkungan tempat mereka menetap, termasuk tidak membangun rumah di bantaran sungai.
“Para kepala daerah pun harus waspada dengan membuat Contingency Planning, tahapan prabencana menjelang musim penghujan tiba, karena musim penghujan ini (terkait) kebencanaan biasanya ada dua, (yaitu) banjir dan longsor,” ujar Kang Emil.
Sementara itu, BPBD Provinsi Jabar ikut serta dalam asesmen bencana banjir bandang di Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana disebabkan meluapnya sungai Citarik-Cipeuncit.
Kepala Pelaksana BPBD Jabar Dani Ramdan mengatakan, 20 orang mengalami luka-luka dan dua orang meninggal dunia serta satu warga yang hanyut belum ditemukan.
“BPBD Provinsi Jabar memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi. Kami menurunkan lima anggota untuk membantu,” kata Dani.
Berdasarkan hasil asesmen BPBD Jabar dan BPBD Kabupaten Sukabumi, bencana banjir bandang merendam tiga kecamatan, yakni Kecamatan Cicurug, Parungkuda, dan Cidahu.