Intensitas Hujan Masih Tinggi, Jateng Waspadai Banjir Susulan
Editor: Mahadeva
SEMARANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng), mengingatkan adanya potensi banjir di sejumlah wilayah di daerahnya. Termasuk di Kabupaten Cilacap, yang saat ini sedang dilanda bencana banjir.
“Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga Sabtu (31/10/2020). Diperkirakan, hujan dengan intensitas tinggi, yang dapat disertai petir dan angin kencang, masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Jateng. Untuk itu kita minta masyarakat untuk tetap waspada, terkait potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi,” papar Plt Kepala BNPB Jateng, Safrudin, Sabtu (31/10/20202).
BMKG, sebelumnya juga menyebut, intensitas hujan tinggi tersebut dipengaruhi oleh fenomena La Nina, sehingga tingkat curah hujan dapat bertambah hingga 40 persen dari kondisi normal. “Kita sudah berkoordinasi dengan BNPB kabupaten kota, bersama pemda dapat dilakukan upaya mitigasi bencana, dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana,” jelasnya.
Sementara kepada petugas dan relawan, diharapkan tetap memperhatikan protokol kesehatan, dalam setiap proses penanganan korban bencana termasuk saat melakukan evakuasi. “Kami minta agar tetap mengedepankan protokol kesehatan, dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak untuk mencegah terjadinya penularan covid-19, baik di lingkungan rumah maupun di lokasi pengungsian,” tandas Safrudin.
Sejauh ini, laporan BNPB kabupaten dan kota, terutama dari Kabupaten Kebumen dan Cilacap, yang saat ini terjadi bencana banjir, sudah dilakukan tahap-tahap penanganan. “Penyebab banjir di dua wilayah tersebut, dipicu curah hujan tinggi, sehingga air sungai meluap. Misalnya di Kabupaten Cilacap, ada empat sungai yang meluap yakni sungai Tipar, Gatel, Kolong dan Kawah Kembang. Sementara di Kebumen, juga karena jebolnya tanggul sungai Karanganyar, Telomoyo serta Pesuningan,” tandasnya.