Di Aceh 94 Persen Pasien Covid-19 Tanpa Gejala
BANDA ACEH – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Aceh mencatat, 94 persen pasien terinfeksi virus corona jenis baru penyebab COVID-19 di daerah itu adalah Orang Tanpa Gejala (OTG) atau asimtomatik.
Dengan demikian, pasien tersebut hanya membutuhkan isolasi mandiri. “Mayoritas bagi orang tanpa gejala tersebut hanya membutuhkan isolasi mandiri. Namun, apabila bergejala harus segera ditangani secara medis,” kata juru bicara GTPP COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Kamis (24/9/2020).
Di Kamis (24/9/2020) ada penambahan 56 kasus infeksi baru, mereka di antaranya memiliki gejala ringan hingga berat, dan harus dirawat di rumah sakit. “OTG wajib melakukan isolasi mandiri dan diawasi Satgas COVID-19 setempat. Bila timbul gejala ringan dan sedang, apalagi gejala berat, harus segera ditangani secara medis,” jelasnya.
Puluhan kasus baru itu tersebar merata. Di Banda Aceh 36 orang, Pidie Jaya delapan orang, Aceh Besar tujuh orang, Gayo Lues dua orang, Aceh Jaya dan Sabang masing-masing satu orang, dan satu orang warga luar daerah Aceh. Pasien positif baru itu dirawat di ruang perawatan Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-emerging (Pinere) bersama penderita COVID-19 lainnya. Saat ini yang masih dirawat total sebanyak 99 orang atau 5,3 persen.
“Mereka ada yang dirawat di Pinere RSUDZA Banda Aceh sebanyak 55 orang, RSUD Meuraxa Banda Aceh 33 orang, RSUD Aceh Tamiang tujuh orang, RSUD Nagan Raya tiga orang, dan di RSUD Zubir Mahmud Aceh Timur satu orang,” rincinya.
Hampir seluruh RSUD di kabupaten dan kota di Tanah Rencong, telah memiliki instalasi Pinere bagi pasien probable dan konfirmasi COVID-19. Serta tempat isolasi pasien suspek virus corona bergejala atau simtomatik. “Secara kumulatif, pasien positif COVID-19 di Aceh telah mencapai 3.890 orang, 1.888 di antaranya orang dirawat di rumah sakit atau diisolasi mandiri, kemudian 1.857 orang telah sembuh, dan 145 orang meninggal dunia,” jelas Saifullah Abdulgani. (Ant)