Anggaran Bansos Warga Jateng di Perantauan, Sudah Habis
Editor: Koko Triarko
SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memastikan anggaran bantuan sosial bagi warga Jateng di perantauan sudah habis. Termasuk, bagi warga provinsi tersebut yang tinggal di Jabodetabek, dalam menghadapi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) lanjutan di wilayah DKI Jakarta.
“Seluruh anggaran sudah habis, sebab sudah dibelanjakan dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2020 sudah ditetapkan. Untuk itu, kami tidak menyiapkan anggaran bantuan bagi warga Jateng di perantauan, untuk PSBB DKI Jakarta jilid dua,” paparnya, di Semarang, Minggu (13/9/2020).
Hal ini berbeda dengan PSBB DKI Jakarta tahap I, sebanyak 27.400 warga Jateng perantauan di Jabodetabek mendapat bantuan sembako.
“Untuk itu, kami sudah meminta kepastian dari Pemda DKI dan Pemerintah Pusat terkait hal itu. Bagaimana nasib warga Jateng di sana, mereka yang tidak bisa pulang, apakah akan di-cover Jaring Pengaman Sosial (JPS) atau tidak,” tegasnya.
Pihaknya juga memastikan terus berkomunikasoi dengan Pemprov DKI Jakarta, termasuk jajaran terkait di bawahnya seperti Dinas Perhubungan, hingga Dinas Sosial.
“Kami proaktif karena kami mencoba untuk menyiapkan antisipasi-antisipasinya,” kata Ganjar.
Di lain sisi, meski Jateng menjadi salah satu provinsi dengan jumlah kasus Covid-19 tinggi, pihaknya belum akan menerapkan PSBB seperti di DKI Jakarta.
“Salah satu indikasi penentuan PSBB itu dari kapasitas rumah sakit, dalam menangani kasus Covid-19. Sejauh ini, kapasitas rumah sakit yang tersedia masih cukup. Baru terpakai 40,5 persen dari kapasitas yang ada,” tandasnya.
Meski demikian, pihaknya tetap memperketat penerapan protokol kesehatan. Salah satunya dengan penegakan hukum penerapan prokes di 35 kabupaten/kota yang sudah dimulai sejak 25 Agustus 2020.