Alsintan Modern Permudah Pemanfaatan Lahan Kering di Lamsel
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Usai pengolahan lahan, Wayan Mayor menyebut petani bisa memilih menanam jagung, kacang hijau, kacang tanah dan kedelai. Menyesuaikan pasokan air untuk penyiraman ia memastikan petani tetap bisa produktif. Sebab sebagian petani mulai menggunakan mesin bor dan proses irigasi pertanian memakai tekhnik drip system atau irigasi tetes.
Sulaiman, petani di Desa Gandri, Kecamatan Penengahan menyebut memanfaatkan alsintan modern jenis traktor tangan. Meski lebih sederhana dengan harga Rp15juta alat tersebut mempermudah pengolahan lahan kering. Traktor tangan pada lahan kering memakai roda besi sehingga daya tarik lebih ringan.
“Kecilnya tenaga tarik traktor tangan disiasati dengan roda besi yang lebih ringan sekaligus bisa mencacah tanah,” bebernya.
Lahan seluas satu hektare sebutnya bisa dimanfaatkan sebagai media tanam kacang tanah dan kacang hijau. Saat kemarau dua komoditas tersebut toleran terhadap kondisi cuaca panas.
Tetap produktifnya lahan kering kala kemarau berdampak positif bagi buruh tanam. Sunarsih, buruh tanam di Desa Gandri menyebut proses menajuk tanaman jagung lebih mudah usai diolah dengan alsintan modern.
“Mesin alkon atau alat sedot air saat ini juga sudah jamak digunakan mempermudah pemanfaatan lahan kering,”tegasnya.
Sektor pertanian yang lebih mudah terbantu alsintan modern ikut memaksimalkan lahan kering. Sebelumnya lahan kering yang tidak produktif kerap tidak digarap imbas proses pengolahan lahan yang sulit. Lahan kering yang dimanfaatkan untuk tanaman jenis kacang kacangan sebut Sunarsih akan menyuburkan tanah untuk penanaman tahap selanjutnya.