Petani Masih Andalkan Cara Manual Hadapi Serangan Burung

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

YOGYAKARTA — Menjelang masa panen, sejumlah petani di kawasan pertanian Sidoluhur Godean Sleman mengeluhkan serangan hama burung yang menyerang tanaman mereka. Ribuan hama burung pipit tersebut diketahui menyerang padi milik para petani sehingga berpotensi mengurangi hasil produksi.

Salah seorang warga, yang merupakan dukuh dusun Tebon, Suyadi mengakui banyaknya lahan pertanian di wilayahnya yang mendapat serangan hama burung pipit tersebut. Menurutnya ribuan burung pipit tersebut biasa muncul setiap musim tanam ketiga atau saat musim kemarau.

“Setiap musim kemarau seperti ini memang selalu muncul hama burung. Burung-burung pipit ini merupakan burung migrasi dari daerah lain seperti Gunungkidul Bantul. Karena disana sudah tidak ada yang menanam padi, maka burung-burung itu kesini untuk mencari makan,” ujarnya Selasa (11/08/2020).

Dijelaskan Suyadi, hama burung pipit tersebut diketahui biasa menyerang tanaman padi sewaktu-waktu. Sekali datang burung tersebut bisa berjumlah ratusan hingga ribuan. Sehingga jika dibiarkan akan bisa berpotensi menghabiskan tamanan padi yang telah menguning dan siap panen.

Untuk mengatasi hama burung tersebut, para petani sendiri masih mengandalkan cara tradisional. Pada saat siang hari, mereka biasanya akan menunggui sawah masing-masing dan mengusir burung yang datang. Selain itu sejumlah alat pengusir burung juga disiapkan untuk mempermudah mereka.

“Cara mengatasinya ya hanya dengan diusir. Biasanya pagi siang atau sore, petani berada di sawah yang hendak panen untuk mengusir burung. Caranya ya diusir manual. Dengan teriak-teriak atau memakai alat pengusir seperti kaleng bekas yang dipukul atau kain yang dibentangkan,” katanya.

Lihat juga...