Pertama di Sikka, Desa Waiara Kembangkan Kebun Irigasi Tetes

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Sistem pertanian dengan teknologi irigasi tetes menggunakan selang khusus yang didatangkan dari Cina menarik minat Pemerintah  Desa Waiara, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Desa Waiara boleh dikata desa pertama di Kabupaten Sikka bahkan NTT yang mengembangkan kebun contoh atau demplot pertanian irigasi tetes menggunakan dana desanya.

“Awal tahun 2017 saya sudah bermimpi desa kami kalau pemberdayaan saya ingin kembangkan pertanian,” kata Kepala Desa Waiara, Paulus Plapeng saat ditemui di lahan irigasi tetes, Jumat (14/8/2020) sore.

Paulus mengakui, dirinya menelpon Yayasan Permadani Flores untuk membantu kembangkan irigasi tetes dan mendidik kelompok tani di desanya sebab anggota yayasan tersebut ada Yance Maring, petani yang ahli soal irigasi tetes.

Dirinya menambahkan, untuk mengerjakan kebun contoh seluas seperempat hektare, pihaknya  menggandeng 7 kelompok tani di desanya untuk terlibat dalam kebun contoh ini.

“Nanti kami akan menanam tomat, lombok, terong serta pepaya. Tidak menutup kemungkinan tahu 2021 akan kami kembangkan lagi lahan pertaniannya karena kami bekerja sama dengan pemilik lahan untuk pinjam pakai lahan tidur yang dimiliki,” ujarnya.

Kepala Desa Waiara, Paulus Plapeng saat ditemui di kebun contoh sistem irigasi tetes,Jumat (14/8/2020). -Foto: Ebed de Rosary

Dengan total lahan yang ada sekitar 5 hektare, kata Paulus, rencana ke depannya  akan dikembangkan semua tanaman hortikultura di lahan tersebut apalagi dana desa juga tersedia.

Sekarang ini sebutnya dengan perkembangan teknologi pertanian modern pihaknya pun ingin agar masyarakat di desanya bisa kembangkan pertanian irigasi tetes.

Lihat juga...