Lele Mutiara Budidaya DCML Cilongok Masuki Usia 3 Bulan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Untuk kolam permanen, lanjut Arif, saat ini pihaknya sedang membuat stabilizer air untuk mensterilkan kolam terlebih dahulu, sebelum digunakan untuk budidaya lele. Stabilizer air tersebut dibuat dari campuran kotoran ayam, jerami yag dipotong-potong serta tanaman enceng gondok yang dipotong-potong juga.
Arif menjelaskan, semua bahan yang sudah dicacah kecil-kecil tersebut kemudian dicampurkan dan difermentasi selama satu bulan. Setelah itu baru dituangkan ke dalam air kolam.
“Karena kolam permanen ini masih dipersiapkan airnya, maka untuk sementara budidaya lele menggunakan kolam bioflok. Kolam ini dilapisi terpal dan dipasang pipa pada dasar kolam yang berfungsi sebagai jalan keluar kotoran lele yang mengendap di dasar kolam. Kotoran lele ini kemudian diproses, hingga akhirnya bisa menjadi pakan,” pungkasnya.