RSUD Klungkung Bali Kekurangan Ruang Isolasi
KLUNGKUNG — Jumlah pasien suspect dan terkonfirmasi positif COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung, Bali, meningkat, sehingga pihak rumah sakit mengalami kekurangan ruang isolasi dan juga tenaga perawat.
“Melalui rapat manajemen, kami akhirnya memutuskan akan menambah ruang isolasi dengan menutup ruangan Paviliun/VIP untuk dijadikan ruang isolasi COVID-19,” kata Dirut RSUD Klungkung, dr. Nyoman Kesuma, dalam keterangan resmi Humas Pemkab Klungkung yang diterima, Kamis.
Hingga Selasa (18/8),total pasien yang dirawat di RSUD Klungkung mencapai 77 orang terdiri dari 26 suspect COVID-19 (empat pasien diantaranya ibu nifas) dan 51 orang terkonfirmasi positif COVID-19 (dua pasien di antaranya ibu nifas).
“Kami harus rapat untuk mencari solusi karena ada delapan pasien suspect COVID-19 yang belum mendapat ruang isolasi yaitu dua orang membutuhkan isolasi ICU COVID-19 dan enam orang ruang isolasi biasa. Selain itu, ada tiga bayi dari enam ibu suspect COVID-19 yang dititipkan di ruang isolasi tetanus,” ujarnya.
Dari hasil rapat, akhirnya dicapai keputusan untuk menambah satu ruangan lagi guna menaikkan kapasitas ruang isolasi biasa dan satu ruangan lagi untuk meningkatkan kapasitas ICU COVID-19. Tambahan ruangan ICU COVID-19 dilakukan dengan mengalihkan ruang ICU biasa menjadi ruangan ICU COVID-19 sehingga akan menambah kapasitas total ICU COVID-19 menjadi 14 tempat tidur.
Untuk menambah ruangan isolasi biasa, manajemen dengan berat hati memutuskan akan menutup ruangan paviliun/VIP guna dijadikan ruang isolasi COVID-19. Keputusan ini diambil karena tidak ada lagi alternatif lain, karena kebetulan VIP berada satu blok dengan ruang isolasi lainnya.