Ekonom: ‘Burden Sharing’ Kemenkeu-BI Tanda Negara Bangkrut
Editor: Koko Triarko
Dia juga menegaskan, bahwa kebijakan moneter BI salah kaprah. Ini terlihat dari penurunan suku bunga 5 persen, menurun lagi ke level 4,75 persen, lalu 4,5 persen dan berakhir 4 persen.
“BI rate masih 4 persen, harusnya bisa turun 1 persen-1,5 persen. Inflansi Januari-Juli saja 0,98 persen,” ujarnya.
Padahal kalau dilihat lagi, kata dia, the Fed saja dalam dua minggu langsung menurunkan suku bunga 1,5 persen mendekati 0 persen. Sehingga kalau ekonomi mendekati 0 persen, masih tidak bisa bertumbuh, maka menurutnya BI atau Bank Central baru boleh melakukan quantitative easing (QE).
“Kalau suku bunga 4 persen itu cetak uang, bukan QE. Jadi, Indonesia burden sharing ini kebijakan moneter salah kaprah, bahaya untuk ke depan independen BI tidak terjaga. Ini membuat ekonomi menjadi amburadul,” pungkasnya.