Tangkapan Minim, Pedagang di Lampung Jual Ikan Hasil Budi Daya
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Sejumlah pedagang ikan atau pelele di pesisir timur Lampung, memilih menjual ikan hasil budi daya, karena usai fase bulan purnama dan angin kencang di pantai timur, hasil tangkapan ikan laut menurun.
Lukman, salah satu pemilik usaha penjualan ikan, mengaku menjual ikan budi daya, meliputi bandeng, udang vaname, nila, mujair, lele dan gurame. Sebelumnya, ia bisa menjual hasil tangkapan nelayan di pusat pendaratan ikan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Berbagai jenis ikan yang kerap dijual meliputi kurisi, tongkol, tanjan, dan tengkurungan. Namun, saat ini ikan tangkapan berkurang imbas kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
Sejumlah nelayan jaring rampus, bagan apung dan bagan congkel, menurut Lukman juga berhenti operasi. Meski sejumlah nelayan tangkap memperoleh hasil tangkapan minim, pedagang tetap bisa menjual ikan budi daya. Kawasan pesisir timur menjadi lahan budi daya tambak udang vaname, bandeng dan udang windu.
“Budi daya ikan bandeng dan udang windu yang dipelihara dengan sistem tradisional, jadi sumber penghasilan bagi warga pesisir, karena bisa dijual saat kondisi cuaca tidak bersahabat, berimbas pasokan ikan laut berkurang,” terang Lukman saat ditemui Cendana News, Senin (13/7/2020).

Permintaan udang windu, vaname dan ikan bandeng, menurut Lukman berasal dari pemilik warung makan. Pasokan ikan laut hasil tangkapan nelayan akan kembali stabil saat fase bulan mati. Saat bulan purnama, proses penangkapan ikan laut sulit dilakukan. Selain nelayan tangkap dengan pancing, saat bulan purnama pemilik bagan apung sulit mendapatkan ikan.