Pemanfaatan Teknologi Iradiasi dalam Menjaga Kualitas Produk

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Pengembangan teknologi iradiasi, selain membuat produk aman dari mikroba merugikan, mencegah kerusakan dan percambahan juga membuat produk menjadi lebih tahan lama. Sehingga dapat memenuhi kualifikasi untuk ekspor maupun untuk pemasaran dalam negeri dengan masa penyimpanan jangka panjang. 

Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Totti Tjiptosumirat saat seminar online HIMNI, Senin (13/7/2020). -Foto Ranny Supusepa

Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)  Totti Tjiptosumirat menyatakan teknologi iradiasi yang dikembangkan di BATAN adalah Iradiasi Gamma Merah PUTIH atau IGMP.

“IGMP memiliki pelanggan yang secara reguler melakukan iradiasi pada produk pangan, rempah, herbal, kosmetik dan alkes,” kata Totti saat seminar online, Senin (13/7/2020).

Ia menjelaskan bahwa iradiasi merupakan pengembangan iptek nuklir yang aman, sehat dan bersih untuk diterapkan pada berbagai produk yang disebut di atas.

“Dengan jumlah dosis yang tepat, yang memang sudah ditentukan dalam skala internasional, tindakan iradiasi ini tidak meninggalkan residu berbahaya pada produk yang diiradiasi,” ujarnya.

Pada bahan pangan, teknik iradiasi mampu menghambat sintesis DNA pada makhluk hidup.

“Sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisma patogen maupun pembusuk. Jadi produk bisa dipertahankan kualitasnya dan memperpanjang umur simpan dari produk pangan,” urai Totti.

Direktur Utama PT Energi Sterila Higiena (Ensterna) Yudiutomo Imardjoko menyebutkan keunggulan dari iradiasi inilah yang mendorongnya untuk membangun iradiasi berbasis Electron Beam (Berkas Elektron).

Lihat juga...