Sistem Irigasi Tetes Cocok Diterapkan di NTT

Editor: Makmun Hidayat

Yance menyebutkan, untuk membuat jaringan irigasi tetes di lahan seluas satu hektare bisa membutuhkan modal Rp30 juta. Hal ini terjadi karena selang irigasi tetes sebutnya,harus dipesan dari Cina.

“Kita harus memesan selangnya dari Cina menggunakan aplikasi online. Ada selang yang diproduksi di Indonesia namun kualitasnya kurang bagus dan harganya pun memang lebih murah,” ujarnya.

Yance mengaku berani menggunakan sistem irigasi tetes karena menurutnya lebih hemat air. Dirinya pernah menggunakan selang biasa namun mengalami kerugian besar karena gagal panen.

Meskipun mengalami kerugian hingga Rp75 juta tidak membuatnya patah semangat dan terus mengembangkan budidaya  holtikultura. Dia mengaku menanam tomat, cabe keriting, cabe besar, semangka serta jagung.

“Saya ingin mengembangkan lahan pertanian lagi dan sudah ada yang menawarkan lahannya untuk dikontrak. Saya sedang mencari tambahan modal untuk mengembangkan budidaya pertanian karena memiliki prospek yang bagus,” ungkapnya.

Bantuan pemerintah, kata Yance, hingga saat ini belum diperolehnya meskipun beberapa pejabat di Dinas Pertanian Kabupaten Sikka pernah mengunjungi lahan kebunnya.

Lihat juga...