Harga Komoditas Cengkih di Lamsel Berangsur Naik

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Harga komoditas cengkih berangsur alami kenaikan Rp5.000 per kilogram. Maimunah, petani cengkih atau Syzygium aromaticum di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan menyebut memanen sebanyak dua kuintal cengkih basah.

Memiliki sekitar 300 tanaman ia masih melakukan proses pemanenan tahap ketiga. Sebelumnya Maimunah menyebut harga cengkih kering mencapai Rp45.000 per kilogram. Memasuki awal Juli harga cengkih naik menjadi Rp50.000 per kilogram dan kembali naik menjadi Rp55.000. Kenaikan harga cengkih menurutnya faktor dibukanya kran ekspor cengkih yang sempat terhambat imbas Covid-19. Sejumlah pengepul mencari cengkih untuk memenuhi kuota ekspor.

Pada kondisi normal Maimunah bisa mendapatkan hasil panen total 1 ton cengkih kering. Sebab dari total 300 tanaman sebanyak 100 pohon cengkih merupakan tanaman baru yang belajar berbuah. Proses regenerasi tanaman baru cengkih dilakukan oleh sang suami pada sejumlah tanaman yang telah berusia lebih dari puluhan tahun. Ia memilih menanam varietas cengkih silaut berciri khas buah kecil namun lebat.

“Kenaikan harga cengkih tentunya membantu petani yang ikut terdampak tidak langsung selama masa pandemi Covid-19 sehingga hasil penjualan bisa digunakan untuk pemenuhan kebutuhan harian,” terang Maimunah saat ditemui Cendana News, Senin (20/7/2020).

Kenaikan harga cengkih menurut Maimunah bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah. Kebutuhan biaya pendidikan untuk keperluan peralatan sekolah,mendaftarkan anak diperoleh dari hasil penjualan cengkih. Semula ia menjual cengkih kering hasil pemanenan tahap pertama sebanyak satu kuintal. Dijual seharga Rp50.000 ia bisa mendapat hasil Rp5juta.

Lihat juga...