Pemanfaatan Potensi Panas Bumi di Indonesia Belum Maksimal

Editor: Koko Triarko

Kepala Pusat Penelitian Panas Bumi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Pri Utami Ir. Pri Utami, M.Sc., Ph.D., yang baru saja terpilih sebagai wakil presiden Asosiasi Panas Bumi Internasional atau International Geothermal Association (IGA). –Foto: Jatmika H Kusmargana

Menurutnya, kontribusi UGM dalam mendorong riset energi panas bumi menjadikan ia lebih banyak dikenal oleh universitas di luar negeri dan beberapa negara yang tertarik mengembangkan energi panas bumi.

“Saya sempat diundang PBB, Taiwan dan Arab Saudi soal pengalaman Indonesia dalam pengembangan energi panas bumi,” katanya.

IGA, kata Pri Utami, merupakan organisasi internasional di bidang energi panas bumi yang selama ini selalu memberikan masukan kepada PBB dan kepala pemerintahan soal pemanfaatan energi panas bumi.

Karena itu, masuknya ia sebagai jajaran pimpinan tertinggi organisasi ini hingga 2023 mendatang, ia ingin menjadikan IGA agar lebih dikenal dalam menginisiasi pemanfaatan energi panas bumi dan mengenalkan energi panas bumi di kalangan generasi muda.

“Saya ingin agar energi panas bumi diketahui oleh banyak orang, kita ingin menjalin kerja sama internasional, pertukaran pengetahuan dan teknologi dalam mengelola sumber daya alam panas bumi,” ujarnya.

Terkait masih kurangnya keberpihakan serta ketidaktahuan para pengambil kebijakan akan energi panas bumi sebagai energi terbarukan, Pri Utami mengaku akan terus mendorong lebih banyak kegiatan riset dan pendidikan soal energi panas bumi.

“Memang saat ini energi panas bumi baru dimanfaatkan untuk sumber pembangkit tenaga listrik. Biayanya juga cukup besar serta membutuhkan waktu lama. Dulu untuk satu lokasi eksplorasi butuh waktu hingga 10-15 tahun agar bisa produksi, tapi sekarang dengan teknologi dan pengetahuan yang ada, cukup 5-6 tahun sudah bisa produksi,” katanya.

Meski biaya yang dibutuhkan tidak sedikit, imbuhnya, namun daya listrik dihasilkan justru bisa bertahan lama hingga ratusan tahun, bila dikelola dengan baik dengan memanfaatkan air hujan yang masuk ke perut bumi.

Lihat juga...