KPAD: Kasus Pelecehan Seksual Mendominasi di Bekasi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
“Mungkin ini karena kepadatan penduduk, dan masih kurangnya peran serta RT/RW tidak maksimal langsung ke rumah-rumah,”tukasnya.
Diakuinya bahwa ada Satgas perlindungan anak yang dibentuk oleh dinas tapi dinilainya masih banyak catatan yang harus di evaluasi. Dia hanya mengingatkan peran serta orang tua atau lingkungan dalam upaya pencegahan.
Kasus selanjutnya terkait tawuran menurutnya hal itu minimnya pengawasan orang tua dan guru harus bersama, menjadi kunci pencegahan.
“Terutama terkait tawuran antar pelajar yang masih terus terjadi di wilayah Kota Bekasi seperti yang baru terjadi beberapa hari lalu akibat lemahnya pengawasan orang tua,”paparnya.
Adapun dari 57 kasus yang ditangani KPAD Kota Bekasi, meliputi ABH 6 kasus, hak asuh Anak 10 kasus, pelecehan seksual 14 kasus, kekerasan fisik lima kasus, KDRT satu kasus, persetubuhan 8 kasus, bullying dua kasus, kekerasan psikis 2 kasus, pencabulan 2 kasus, pemerkosaan 4 kasus, penelantaran anak 1 kasus, anak hilang 1 kasus, akses belajar anak 1 kasus.