KPAD: Kasus Pelecehan Seksual Mendominasi di Bekasi

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Aris Setiawan, Ketua KPAD Kota Bekasi saat dikonfirmasi Cendana News, Kamis (23/7/2020). Foto: Muhammad Amin

BEKASI — Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi Jawa Barat, bersamaan dengan Hari Anak Nasional 2020, mengungkapkan, kasus kekerasan anak di Kota Bekasi masih terbilang tinggi.

Untuk Kota Bekasi sendiri, kasus anak di dominasi oleh pelecehan seksual, kemudian soal hak asuh anak kemudian terkait anak berhadapan dengan hukum (ABH). Hal tersebut tentu masih menjadi pekerjaan rumah yang belum usai.

“Medio Januari hingga Minggu kedua Juli 2020, KPAD Kota Bekasi sudah menangani 57 kasus. Dari jumlah tersebut didominasi kasus pelecehan seksual dan perebutan hak asuh anak,” ungkap Aris Setiawan, Ketua KPAD Kota Bekasi, kepada Cendana News, Kamis (23/7/2020).

Dikatakan bertepatan dengan hari anak 2020 masih banyak persoalan anak yang belum terselesaikan. Hal tersebut tentunya perlu perhatian bersama terutama dari orang tua dalam melakukan pengawasan.

Menurutnya, dengan medio yang sama dibanding tahun lalu jumlah kasus cenderung menurun, namun dominasi tetap tertinggi terkait pelecehan seksual terhadap anak. Bahkan ada sampai pemerkosaan dan lainnya.

“Dari sejumlah kasus pelakunya tidak melibatkan orang dari luar, pasti selalu melibatkan orang dekat. Hal itu tentunya jadi perhatian bersama terutama terkait pengawasan,”tegasnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa korban pelecehan seksual rata-rata anak antara umur 10-15 tahun. Ia juga menyampaikan kasus yang ditangani terkahir pada Juni lalu kasus pelecehan terhadap anak di bawah umur terjadi di wilayah Pekayon, Bekasi Selatan.

Namun dia menegaskan bahwa saat ini sudah diproses hukum. Diakuinya setiap tahun belum ada perubahan kasus tertinggi pada anak terkait masalah pelecehan seksual untuk wilayah Kota Bekasi.

Lihat juga...