Kemarau di Jateng Diprakirakan Cenderung Basah

Editor: Koko Triarko

“Hampir semua wilayah di Jateng rawan bencana kekeringan. Termasuk daerah aliran sungai (DAS) Pamali – Juwana yang meliputi Kudus, Demak, Pati dan Jepara. Juga DAS Bengawan Solo meliputi Klaten, Karanganyar, dan Sukoharjo,” paparnya.

Sarwa memprediksi, puncak musim kemarau di Jateng, terjadi pada Agustus mendatang. Untuk itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BPBD tingkat kota/kabupaten, dalam menghadapi masa bencana tahunan ini.

“Bahkan saat ini, sudah ada beberapa wilayah yang sudah meminta bantuan dropping air bersih, untuk mengatasi bencana kekeringan yang melanda wilayahnya. Di antaranya Kabupten Karanganyar dan Kendal,” ungkapnya.

Kaitannya kebutuhan air bersih untuk mengantisipasi masuknya musim kemarau, pihaknya telah menyediakan 1.100 tangki air bersih. Jumlah itu sama seperti tahun lalu.

“Kita juga memprediksi kemarau tahun ini, tidak jauh beda dengan tahun lalu. Kalau ada yang berbeda itu, kemungkinan di Wonogiri. Untuk mengatasi kekeringan akibat kemaru, Wonogiri sudah membangun pipa dan pengolahan air tawar. Mudah-mudahan tahun ini tidak terlalu parah seperti tahun kemarin,” pungkasnya.

Lihat juga...