IDEAS Proyeksi Ekonomi Kurban Capai Rp20,5 Triliun
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Adapun sebagai pembanding sepanjang tahun 2019, jelas dia, produksi daging sapi dan kerbau nasional adalah 514 ribu ton, sedangkan produksi daging kambing dan domba 163 ribu ton.
“Fakta ini menunjukkan bahwa potensi ekonomi dari ritual tahunan kurban tidak dapat dipandang kecil,” tukasnya.
Namun sayangnya, kata Ashar, potensi kurban di Indonesia pelaksanaan pendistribusiannya belum merata. Hal ini mencerminakan kesenjangan pendapatan antara wilayah antar kota dan kabupaten di Indonesia.
Kesenjangan yang melebar ini terjadi antara daerah perkotaan Jawa dengan wilayah lainnya.
“Ya tanpa rekayasa sosial, distribusi daging kurban ini berpotensi hanya beredar di wilayah yang rata-rata konsumsi dagingnya justru sudah tinggi,” ujarnya.
Sehingga menurut dia, program tebar hewan kurban dari daerah surplus ke daerah minus adalah penting untuk distribusi kurban yang tepat sasaran dan signifikan untuk pemerataan dan peningkatan kesejahteraan keluarga kurang mampu.
Askar mencontohkan, Jabodetabek sebagai wilayah metropolitan termaju dan terbesar di Jawa berpotensi menghasilkan 47 ribu ton daging kurban, namun kebutuhan mustahik di Jabodetabek hanya sekitar 5 ribu ton.
“Sehingga terdapat potensi surplus 42 ribu ton daging di Jabodetabek. Ini bisa disalurkan ke wilayah daerah lain yang keluarganya tidak mampu dan membutuhkan,” pungkasnya.