Harga Jual TBS Sawit di Sumbar Mulai Membaik

Editor: Koko Triarko

PADANG – Penerapan tatanan kehidupan baru atau new normal di Sumatra Barat, mulai menunjukkan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, salah satunya di sektor perkebunan kelapa sawit.

Sejumlah petani di daerah di Sumbar, kini tengah panen kelapa sawit dan harga jualnya menggembirakan. Salah seorang petani di Kabupaten Dharmasraya, Teguh, mengatakan harga kelapa sawit untuk tandan buah segar (TBS) paling murah Rp1.000 per kilogram.

Pada bulan-bulan sebelumya, harga kelapa sawit tandan buah segar berada di bawah Rp1.000 per kilogram. Ia tidak  mengetahui pasti penyebab membaiknya harga sawit itu, namun kuat dugaan karena kondisi telah lepas dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Dulu waktu PSBB, panennya banyak, cuma yang beli tidak ada. Pabrik pun membatasi. Akibatnya harga anjlok, jadi dari pada buahnya tidak dipanen, petani memilih untuk menjual dengan harga murah. Tapi kini, harga telah membaik,” katanya, Senin (13/7/2020).

Ia mengaku, bahwa pandemi Covid-19 turut berdampak kepada usaha perkebunan kelapa sawit. Meski petani tetap memanen hasil perkebunan, tapi secara ekonomi, pasar penjualan kelapa sawit terbatas.

Berbeda dengan saat ini setelah new normal, segala aktivitas dan usaha telah kembali beroperasi sehingga petani khususnya yang bergerak di perkebunan kelapa sawit kembali bergairah.

“Soal harga tergantung toke atau pengepul yang beli. Tapi yang termurah Rp1.000 per kilogramnya, dan paling tinggi Rp1.500 per kilogram. Jadi meskipun berbeda Rp100 saja, perlu diperhitungkan juga,” ujar dia.

Teguh berharap, ke depan pemerintah bisa memberikan solusi kepada para petani, terutama perkebunan kelapa sawit, jika nanti ada kebijakan menutup akses transportasi dan lainnya. Sebab, belajar dari PSBB lalu di Sumatra Barat, petani merasakan susah mencari pangsa pasar untuk menjual hasil perkebunan.

Lihat juga...