Ahli Racun

CERPEN SURYA GEMILANG

Ketika akhirnya tubuh Tajul tak lagi lumpuh, ia segera bangkit, mencabut jarum di lehernya, dan cepat-cepat keluar dari gubuk.

Lalu, Tajul tercekat: tumbuh-tumbuhan di Hutan Satani kini tak lagi berwarna ungu, melainkan kembali ke warna yang semestinya. Tajul langsung menangis meraung-raung.

Tajul merasa lebih baik dirinya tetap dihinggapi racun Alph, ketimbang disiksa oleh racun paling menyakitkan, bernama kehilangan. ***

Surya Gemilang, penulis kelahiran Denpasar, 21 Maret 1998. Buku pertamanya adalah antologi cerpen tunggal berjudul Mengejar Bintang Jatuh (2015). Kumpulan puisi Cara Mencintai Monster (2017) adalah buku keduanya. Buku ketiganya, berupa kumpulan puisi juga, berjudul Mencicipi Kematian (2018). Karya-karya tulisnya yang lain dapat dijumpai di lebih dari sepuluh antologi bersama dan sejumlah media massa, seperti: Kompas, Suara NTB, Bali Post, Riau Pos, Rakyat Sumbar, Medan Bisnis, Basabasi.co, Litera, Tatkala.co, dan lain-lain. Hingga kini penulis menetap di Denpasar, Bali.

Redaksi menerima cerpen. Tema bebas tidak SARA. Cerpen yang dikirim orisinal, hanya dikirim ke Cendana News, belum pernah tayang di media lain baik cetak, online atau buku. Kirim karya ke editorcendana@gmail.com. Karya yang akan ditayangkan dikonfirmasi terlebih dahulu. Jika lebih dari sebulan sejak pengiriman tak ada kabar, dipersilakan dikirim ke media lain. Disediakan honorarium bagi karya yang ditayangkan.

Lihat juga...