Usaha Sapi Perah Dapat Atasi Dampak Corona
JAKARTA — Ketua Dewan Persusuan Nasional, Teguh Boediyana, menilai pengembangan usaha sapi perah rakyat dapat dijadikan salah satu sektor untuk ikut mengatasi dampak COVID-19 di mana terjadi banyak PHK dan meningkatnya pengangguran di pedesaan.
Dalam peringatan Hari Susu Nusantara pada 1 Juni ini, Dewan Persusuan Nasional menyatakan momen ini dapat memacu perkembangan dan pertumbuhan persusuan nasional khususnya yang berbasis usaha peternakan sapi perah rakyat.
“Peringatan Hari Susu Nusantara saat ini masih sangat relevan mengingat bahwa persusuan yang berbasis usaha peternakan sapi perah rakyat masih sangat jauh seperti yang diharapkan untuk memberikan kontribusi kepada perekonomian nasional ataupun pemenuhan kebutuhan susu segar sebagai sumber protein hewani,” kata Teguh dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (1/6/2020).
Teguh menjelaskan sampai saat ini, produksi susu segar hanya mampu memenuhi kurang dari 20 persen dari kebutuhan nasional dan masih bergantung pemasaran kepada industri pengolahan susu. Dalam kurun waktu hampir dua puluh tahun, produksi susu segar stagnan tidak ada pertumbuhan yang signifikan.
Dalam konteks peringatan Hari Susu Nusantara ini, Dewan Persusuan Nasional ((DPN) meminta kepada Pemerintah untuk memberikan perhatian yang serius kepada pengembangan usaha peternakan sapi perah rakyat dan menjadikan sebagai keputusan politik yang diwujudkan dalam peraturan perundangan dengan dukungan APBN.
Kemudian, Presiden juga dapat menerbitkan payung hukum berupa Inpres atau Perpres untuk menggantikan Inpres No. 2/1985 tentang Pengembangan Persusuan Nasional yang dicabut di tahun 1998.