Transformasi Digital Bisnis Sebuah Keniscayaan
JAKARTA – Mantan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyebut transformasi digital dalam bisnis dan industri merupakan keniscayaan agar dapat bertahan pada masa normal baru.
“Sekarang zamannya low touch economy, maka transformasi ke ranah digital merupakan suatu keniscayaan,” ujar Arief Yahya, dalam seminar daring Indonesia Brand Forum 2020 di Jakarta, Selasa (30/6/2020).
Menpar pada periode 2014-2019 itu memperingatkan, agar para pelaku usaha perlu segera melakukan transformasi ke ranah digital dan jangan coba-coba untuk tetap bertahan di jalur offline, apalagi bila kondisi krisis Covid-19 dan dampak ekonomi diperkirakan akan berlarut hingga 2022.
Selain itu, Arief juga mengingatkan, alokasi pada semua aspek strategi transformasi digital harus dipimpin oleh CEO yang bagus.
Hal tersebut karena di bawah kepemimpinan CEO yang baik dan bagus, alokasi strategi tranformasi digital pada semua aspek akan lebih merata dan berani.
Dalam paparannya, Arief Yahya menyebut dalam menghadapi kondisi perekonomian yang penuh ketidakpastian di masa pandemi Covid-19 saat ini, dibutuhkan solusi yang dikenal sebagai 3D.
Solusi 3D tersebut, lanjut dia, terdiri dari digital imperative, kemudian decoding economy of Covid-19 dan unusual way of digital transformation.
Menurut Arief Yahya, kunci untuk meraih kemenangan pada masa normal baru, yaitu melakukan peralihan dari high touch economy ke low-touch economy, namun tetap mempertimbangkan core competency.
Bisnis, masih menurut dia, harus melakukan transformasi digital secara keseluruhan, dan hal ini yang keliru ketika suatu merk hanya melakukan transformasi digital setengah-setengah. (Ant)