Saat Normal Baru Diprediksi Ubah Tren ‘Fashion’

JAKARTA — Jelang normal baru (new normal), diprediksi akan terjadi sejumlah tren yang akan mengubah kebiasaan dan gaya hidup, termasuk di dunia fesyen dan mode.

Menurut perancang busana Musa Widyatmojo, mencoba pakaian sebelum dibeli (fitting) dan bilik ganti (fitiing room) di butik atau mal, hingga pergelaran busana (fashion show) akan menjadi berbeda di fase normal baru ini.

“Misalnya seperti di departement store, kita biasanya fitting (sebelum beli pakaian). Sekarang new normal-nya adalah tidak ada lagi fitting room. Customer tidak boleh mencoba baju karena bisa saja menjadi sarana (penularan) virus,” kata Musa dalam siaran IG Live bersama Caren Delano.

Sebagai informasi, membeli pakaian tanpa fitting sendiri sudah mulai diterapkan di sejumlah butik di New York, Amerika Serikat. Opsi ini kemudian dialihkan menjadi “window shopping” melalui platform digital.

Lebih lanjut, selain mengubah kebiasaan konsumen, hal ini tentu mendorong pelaku bisnis fesyen untuk lebih kreatif dan beradaptasi dengan cepat agar dapat bersaing di industri ini.

“Jadi, brand akan membuat standar yang lebih bagus. Mau tidak mau kita (produsen) harus ciptakan sesuatu dengan sistem dan standar baru dan kuat. Itu jadi tantangan tentang apa yang kita lakukan sebagai retailer maupun pembuat koleksi,” ujar Musa.

Selain membeli pakaian tanpa fitting, pergelaran busana (fashion show) secara virtual pun diprediksi akan mulai diperkenalkan dan dilakukan oleh rumah-rumah mode dunia.

Menurut desainer yang sudah 30 tahun berkecimpung di dunia fesyen Tanah Air itu, fashion show virtual merupakan perubahan yang tak terelakkan menyusul dampak dari pandemi COVID-19 ini.

Lihat juga...