Perubahan Iklim Berpotensi Hadirkan Pemusnahan Massal

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Kasubbid Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Siswanto, M.Sc, saat dihubungi, Kamis (4/6/2020) – Foto: Ranny Supusepa

“Kepunahan massal didefinisikan sebagai hilangnya sekitar tiga perempat dari semua spesies yang ada di seluruh bumi dalam suatu periode geologis yang ‘pendek’. Skala waktu geologis ‘pendek’ didefinisikan sebagai kurang dari 2,8 juta tahun, mengingat panjangnya waktu sejak kehidupan pertama kali berevolusi di planet ini, sesuai dengan penemuan penelitian manusia,” urai Siswanto.

Setidaknya, lanjut Siswanto, semenjak periode Kambria yang dimulai sekitar 540 juta tahun yang lalu ketika keanekaragaman kehidupan pertama kali menyebar menjadi beragam bentuk, hanya lima peristiwa kepunahan yang secara definitif telah memenuhi kriteria kepunahan massal ini.

Terjadi rata-rata setiap 100 juta tahun meskipun tidak ada pola yang dapat diketahui secara persis dan waktu yang spesifik.

“Di antaranya 5 kejadian besar kepunahan spesies bumi yaitu Kejadian Ordovician pada 440 juta tahun yang lalu, Kejadian Devonian Akhir pada 374 juta tahun yang lalu, Kejadian Permian pada 250 juta tahun yang lalu, Peristiwa Jurassic pada 200 juta tahun yang lalu dan Kejadian Cretaceous pada 150 juta tahun yang lalu. Dari kelima kejadian kepunahan massal ini yang paling kita kenal adalah Jurassic karena menjadi mitos bagi kepunahan dinosaurus, yang bahkan menjadi film box office,” paparnya.

Pada kejadian periode Jurassic, 80 persen spesies bumi musnah. Di lautan, 23-34 persen dari biota laut menghilang. Di darat, semua kelompok reptil dari jenis crocodylomorph, pterosaurus, dan dinosaurus punah, termasuk archosauromorph.

Lihat juga...