Pemkab Pessel Larang Pendirian Bangunan Liar di Kawasan Obwis

Editor: Makmun Hidayat

Ia menjelaskan, wisata yang bersifat premium itu, pemerintah daerah akan menghitung daya dukung dan daya tampung sebuah pulau dalam menerima kunjungan wisata. Apalagi di Mandeh, setidaknya ada sejumlah pulau yang ramai pengunjung.

“Saya melihat dengan demikian tekanan terhadap ekosistem lingkungan hidup, juga mengalami pengurangan. Sehingga kegiatan wisata tidak merusak kepada ekologi perairan. Di sisi lain, hal itu juga mengantisipasi terjadi lonjakan keramaian,” katanya.

Dia menyatakan, kegiatan pariwisata selama ini memang telah berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan secara signifikan. Akan tetapi ternyata juga berdampak pada kerusakan terumbu karang dan meningkatnya sampah di laut.

Untuk itu, dalam kondisi Covid-19 ini mencoba melihat peluang di tengah ancaman wabah, dengan bergeser wisata massal menjadi wisata premium, pada beberapa titik yang berpotensi dikembangkan.

“Kita juga memanfaatkan teknologi informasi dalam pembatasan tersebut. Dimana antara petugas dan pelaku pariwisata akan saling berkomunikasi,” ucapnya.

Hendrajoni menyebutkan konsep awal yang disusun antara lain, setiap wisatawan yang berminat berkunjung ke pulau tertentu mesti mendaftar ke aplikasi yang disediakan. Aplikasi akan tercatat jumlah wisatawan yang berkunjung pada hari tertentu.

“Artinya pada saat wisatawan mendaftar dalam kondisi kuota sudah terpenuhi, maka aplikasi nantinya langsung menawarkan penjadwalan ulang pengunjung untuk masuk ke daerah itu,” jelasnya.

Menurut dia, dengan cara tersebut kunjungan dapat terus dikontrol dan wisatawan yang datang juga tidak kecewa karena gagal menikmati keindahan alam, karena kuotanya telah terlewati.

Lihat juga...