Pembagian Kendi dan Kelor Awali ‘New Normal’ di Penengahan
Editor: Koko Triarko
Tahap awal kendi yang dibagikan, menurutnya mencapai 200 buah, selanjutnya akan ditambah. Sebagian warga yang memiliki kesadaran tinggi telah menyiapkan tempat cuci tangan menggunakan media drum plastik, galon dan wadah air sesuai kreativitas. Penggunaan kendi sekaligus memiliki nilai estetika dengan bentuk yang unik dan fungsional.
Program CPTS dan PHBS mendapat dukungan positif dari tim penggerak PKK desa setempat.
Ernawati, ketua tim penggerak PKK Desa Pasuruan, menyebut wanita memiliki peran dalam kedisiplinan new normal. Dalam upaya pencegahan Covid-19, wanita bisa menjadi garda terdepan dalam keluarga agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Kaum wanita selalu mengingatkan suami dan anggota keluarga rutin memakai masker saat di luar ruangan, cuci tangan dan jaga jarak,” cetusnya.
Sejumlah kendi yang dipasang tepat di depan setiap rumah, wajib dikontrol air untuk cuci tangan. Peran wanita, kata Ernawati, penting untuk menyediakan sabun serta mengisi air yang ada di dalam kendi. Kedisplinan untuk menjaga pola hidup sehat akan selalu diterapkan tidak hanya saat masa Covid-19, namun dalam keseharian.
Upaya menjaga kesehatan mendapat dukungan dari Koramil 421-03/Penengahan dan Polsek Penengahan. Danramil 421-03/Penengahan dan Polsek Penengahan ikut mendukung new normal dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan. Kapolsek Penengahan, AKP Hendra Saputra, mengajak masyarakat selalu menjaga kesehatan lingkungan.
“Saat adaptasi new normal, Polsek Penengahan ikut membantu membersihkan rumah ibadah dan pembagian alat kebersihan,” terang Kaplolsek.
Sementara itu Danramil 421-03/Penengahan, memberikan bantuan 1.000 bibit tanaman kelor. Tanaman dengan nama ilmiah Moringa oliefera tersebut sangat bagus untuk mendukung masyarakat menjaga daya tahan tubuh. Berbagai khasiat tanaman kelor selain sebagai bahan makanan untuk masa pandemi Covid-19, bisa dimanfaatkan untuk tanaman kesehatan.