Pembagian Kendi dan Kelor Awali ‘New Normal’ di Penengahan
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, melakukan langkah pembagian kendi dan bibit kelor. Kendi di bagikan sebagai sarana cuci tangan, dan daun kelor yang bermanfaat menjaga ketahanan tubuh.
Sumali, Kepala Desa Pasuruan, menyebut 200 kendi tanah liat dan 1,000 batang tanaman kelor dibagikan kepada masyarakat. Kendi dimanfaatkan sebagai sarana atau tempat cuci tangan dengan air bersih dan kelor bermanfaat untuk kesehatan.
“Pembagian kendi menjadi langkah pemerintah desa mendispilinkan warga mematuhi protokol kesehatan (Prokes). Sebelumnya, langkah pendisiplinan juga telah dilakukan dengan pembagian ribuan masker, penyedian tempat cuci tangan dan jaga jarak. Sebelumnya pula, setiap rumah telah diwajibkan menyiapkan kendi berisi air lengkap dengan sabun,” terang Sumali, saat pemasangan kendi di sejumlah rumah, Jumat (19/6/2020).

Penggunaan kendi yang dibagikan tahap awal sebanyak 200 kendi, menjadi bukti kesiapan pemdes Pasuruan menerapkan new normal. Kendi berisi air bersih merupakan bentuk kegiatan menjaga kesehatan melalui kegiatan cuci tangan pakai sabun (CPTS). Penyiapan kendi sekaligus fasilitas untuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Adaptasi new normal jadi kesadaran bagi masyarakat untuk menerapkan PHBS dengan CPTS, yang telah difasilitasi oleh pemerintah desa dengan kendi yang terpasang di depan rumah. Sebelum masuk rumah, wajib mendisplinkan diri mencuci tangan,” katanya.