Pedagang Pasar Tingkat Maumere Kesulitan Bayar Utang

Editor: Koko Triarko

“Kami juga kaget setelah medengar rencana, bahwa di lokasi pasar ini akan ada pembangunan mall. Memang pernah ada pertemuan dengan pemerintah, tetapi hanya mengatakan rencana pengembangan pasar tradisional ini ke depannya,” sebutnya.

Pemilik studio foto di pasar tradisional ini, Agustina Bani, pun mengaku dampak Covid-19 membuat usahanya lesu, sehingga kesulitan membayar cicilan utang.

Agus, sapaannya, menyebutkan pasar tradisional ini dibangun setelah gempa bumi dan tsunami pada 1992, membuat pasar dan areal pertokoan luluh lantak, sehingga harus dibangun baru.

“Para pedagang terlantar, sehingga dibangun pasar dua lantai yang dikhususkan untuk pedagang kecil dan menengah, agar bisa berusaha di tempat ini. Bangunannya pun dibuat agar ramah terhadap gempa,” ujarnya.

Agus berharap, pemerintah daerah memikirkan untuk merenovasi pasar tradisional ini, agar lebih bagus daripada membangun kerja sama dengan investor untuk membangun mall di lokasi ini.

“Kalau harus pindah ke tempat baru, tentu kami harus memulai lagi dari awal. Pelanggan kami bisa saja lari ke tempat lain, karena lebih memilih berbelanja atau memakai jasa usaha sejenis di areal pertokoan sekitar pasar Tingkat,” ungkapnya.

Lihat juga...